Update per tanggal 24-11-2015
GUNUNG SEMERU
CP : 0341-787055 (P.Samsul)
Resort Ranupane : 08283930822
GUNUNG SLAMET
Jalur Bambangan : 085726000335 (P.Sugeng) ; 085726666912 / 085725107774 (Mas Didin)
Jalur Guci : 085643755398 (Mas Uceng)
Jalur Kaliwadas/ Kali Gua : 085742035447 (Aji Satriani)
Jalur Prabasari : Basecamp 08562927831
GUNUNG SINDORO
CP : 081328096081 ; 08190386023
Jalur Kledung : 085869115403 (Potenk)
GUNUNG SUMBING
CP : 085868611446
GUNUNG LAWU
CP : 085741307298
Jalur Cemoro Sewu : 085729264379 (Hasan)
GUNUNG MERAPI
CP : 081329266656 (P. Syamsuri)
GUNUNG MERBABU
Jalur Tekelan : 085225552130 (Mas Thipuk Sidarta) ; 085225321749 (Mas Mazt Noer)
Jalur Chuntel : 085743432595 (Mas Klampink) ; 081325932700 (P.Tono); 085329720365 (Mas Ando)
Jalur Wekas ; 085740540437
GUNUNG UNGARAN
Jalur Bandungan : 081225711243 (Arief)
GUNUNG PRAU
Jalur Patakbanteng : 085228283428
GUNUNG ARJUNO - WELIRANG
Jalur Tretes : 085856052510 (Basecamp)
Jalur Lawang : 081330787722 (P. Rudi)
GUNUNG ARGOPURO
CP : 081336017979 (P. Suryadi), 08113651015 (P. Susiono)
GUNUNG RAUNG
KPW Gunung Raung : 0332-321305 / 081333862244
GUNUNG BUTHAK
Jalur Panderman : 081555667595 (Nunung)
GUNUNG SALAK
Jalur Kawah Ratu : 085724995370 (P. Dadang)
Jalur Cidahu : 08176689004 (Achenk)
GUNUNG GEDE - PANGRANGO
TNGGP : 0263-519415 / 0263-512776 / 081912021180 (P.Usep)
GUNUNG CIREMAI
Basecamp : 085724111966 / 0877177717913 (Bang Jaka)
Jalur Linggar Jati : 081324092194 (Kakek Petualang)
Jalur Apuy : 085864245459 (P.Ubuh)
Jalur Palutungan (Cirebon) : 082115687824 (Kang Kusna)
GUNUNG CIKURAY
Jalur Pemancar : 081220269190 (Kang Hendy)
GUNUNG PAPANDAYANG
Jalur Cisurupan : 085793371645 / 087827382417 (Omik)
GUNUNG PULOSARI
Tb Rimbun Nuansa : 087772502505
GUNUNG RINJANI
DepHut : 0370-27851
Pengelola : 0370-627764 ; 085367588494 (Mas Lihun)
OfickMtpl : 081803644654
GUNUNG KERINCI
Balai Besar TNKS : 0748-22250
GUNUNG TAMBORA
Arisman : 085216032004
Via : Atikah Fadya
Semoga Bermanfaat
Salam Lestari
Mahapati ITS
Senin, 09 Mei 2016
CATATAN PERJALANAN GUNUNG LAWU 3265 MDPL VIA CEMORO SEWU
Gunung Lawu merupakan gunung
dengan ketinggian 3265 mdpl terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung
Lawu dapat didaki melalui Jalur Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang. Salah satu ciri
khas dari Gunung Lawu adalah terdapat Warung Mbok Yem yang menyediakan tempat
bermalam dan menjual makanan. Jika mbok Yem buka, pendaki tidak perlu membawa
tenda dan logistik terlalu banyak sehingga meringankan beban pendakian. Sebelum
melakukan pendakian ada baiknya mencari informasi apakah mbok Yem buka dan
masih terdapat tempat untuk bermalam. Tetapi pendaki tetap disarankan membawa
tenda dan logistik yang cukup untuk mengantisipasi hal-hal diluar rencana.
TRANSPORTASI :
Dari Surabaya kami memilih
menggunakan bus menuju terminal Maospati di Madiun. Awalnya kami berencana akan
menuju terminal Tirtonadi, Solo. Namun kernet bus menyarankan kami untuk turun
di terminal Maospati di Madiun karena lebih dekat dengan basecamp cemoro sewu
sehingga dapat menghemat waktu perjalanan hingga 2 jam dan juga menghemat
biaya. Bus yang digunakan adalah bus tujuan Solo (Bus Mira/Sumber Agung atau
Bus Eka (kelas eksekutif sekali jalan Rp 70.000). Perjalanan dari Surabaya
memakan waktu kurang lebih 3 jam. Dari terminal Maospati, kami carter mobil (mobil
panther atau carry, satu mobil bisa memuat hingga 9 orang) langsung menuju
basecamp cemoro sewu (1.5 jam).
INFORMASI :
CP charter mobil (Maospati – Cemoro Sewu) = Pak Gimin
– 085735599123
CP Hargo Dalem = 082892282180
Biaya Perjalanan :
1.
Bus Sumber Selamat (Bungurasih
– Maospati) PP = Rp 48.000 / orang (@Rp
24.000)
2.
Titip Motor di Bungurasih = Rp
3000/motor/hari
3.
Carter mobil (Maospati – Cemoro
Sewu) PP = Rp 50.000 / orang (@Rp 25.000)
Mata
Air : mata air hanya terdapat di pos 5 atau sering dikenal dengan nama sendang
drajat
PENDAKIAN :
Sabtu, 14 Juni 2014
23.30 – Berangkat
dari SPBU Arief Rahman Hakim, Keputih menuju Terminal Purabaya / Bungurasih
00.30 – Tiba di
terminal Purabaya/Bungurasih
Minggu, 15 Juni 2014
Sabtu, 16 Juni 2014
04.30 –
|
Bangun, sholat subuh dan bersiap melihat sunrise.
Kami memutuskan untu menikmati sunrise di Hargo Dalem. Sembari menikmati
sunrise kami membuat mie dan beberapa minuman hangat untuk menghangatkan
tubuh.
|
||||||||||||
07.00 –
|
Setelah perut terisi, kami menuju puncak Hargo
dumilah. Jalanan terus menanjak. Semua perlengkapan kami tinggal di Mbok Yem.
Kami hanya membawa daypack berisi air dan beberapa camilan.
|
||||||||||||
07.20 –
|
Tiba di Puncak Hargo Dumilah. Waktu tempuh
perjalanan 20 menit dari mbok Yem
|
||||||||||||
08.30 –
|
Turun menuju mbok Yem
|
||||||||||||
08.45 –
|
Packing ulang, sarapan (nasi pecel + teh hangat lagi
Rp 11.000) dan bungkus makan siang (nasi pecel Rp 8000)
|
||||||||||||
10.15 –
|
Start turun via Cemoro Sewu
|
||||||||||||
10.45 –
|
Tiba di Pos 5 (Hargo Dalem – Pos 5 selama 30 menit).
|
||||||||||||
11.00 –
|
Tiba di Pos 4
|
||||||||||||
12.20 –
|
Tiba di Pos 3. Disini kami istirahat, makan, dan
sholat selama 15 menit.
|
||||||||||||
12.35 –
|
Lanjut perjalanan menuju Pos 2
|
||||||||||||
13.40 –
|
Tiba di Pos 2. Ditengah perjalanan menuju Pos 2 kami
sempat diguyur hujan selama beberapa menit. Istirahat 10 menit
|
||||||||||||
13.50 –
|
Lanjut menuju Pos 1
|
||||||||||||
15.25 –
|
Tiba di Pos 1. Kami berjalanan sangat santai dan
banyak istirahat di tengah jalan. Sehingga waktu perjalanan cukup lama.
|
||||||||||||
16.30 –
|
Sampai di basecamp Cemoro Sewu. Istirahat 15 menit.
|
||||||||||||
16.45 –
|
Carter mobil menuju terminal Maospati, Madiun
|
||||||||||||
18.00 –
|
Sampai di terminal Maospati. Disini kami istirahat,
bersih diri, dan sholat.
|
||||||||||||
19.00 –
|
Naik Bus Mira menuju Surabaya
|
||||||||||||
23.00 –
|
Sampai di terminal Purabaya/Bungurasih
Dokumentasi Perjalanan
|
Minggu, 08 Mei 2016
Masa Awal Kepengurusan
Masa-masa awal kepengurusan Mahapati ITS tidak
semulus dan semudah yang kami bayangkan. Banyak tantangan yang harus kami
hadapi untuk membuat organisasi ini lebih hidup. Saat itu anggota Mahapati
berjumlah 11 orang dari angkatan 2011 (Eman, Ale, Reza, Randy, Hana, Zuhdi,
Hendro, Elsa, Fiqi, Rendy, Didik) dan 5 orang dari angkatan 2012 (Theta, Nola,
Itsna, Andina, Putri). Kegiatan kami pada fase ini hanya berfokus pada kegiatan
internal seperti latihan fisik tiap minggu dan closed trip khusus untuk anggota
Mahapati ITS. Tantangan pertama yang kami hadapi adalah mengajak anggota untuk
rutin datang latihan fisik. Beberapa kali latihan fisik dibatalkan karena tidak
ada yang ada datang. Latihan fisik sering dihadari hanya oleh beberapa anggota
saja. Kegiatan rutin ini akan banyak dihadari jika Mahapati ITS akan mengadakan
closed trip yang mesyaratkan pesertanya untuk hadir latihan rutin. Sepinya minat
anggota untuk mengikuti kegiatan rutin ini juga dikarenakan tidak ada peraturan
yang mengikat anggotanya.
Closed Trip 1 (Gn. Arjuno - 3339 mdpl) |
Closed Trip 2 (P. Sempu - Malang) |
Closed Trip 3 (Rafting Songa) |
Beberapa bulan Mahapati ITS berjalan dengan kondisi
seperti itu, membuat kami sadar bahwa organisasi ini tidak akan bertahan jika
kami tidak mau berubah dan membuat Mahapati ITS lebih baik. Mahapati ITS
memerlukan peraturan-peraturan dan budaya organisasi agar dapat bertahan. Beberapa
kali rapat, kami memutuskan untuk mengadakan Diklatsar (Pendidkan dan Pelatihan
Dasar) pertama yang wajib diikuti oleh siapa saja yang ingin bergabung dengan
Mahapati ITS. Tujuannya adalah untuk menanamkan pengetahuan dasar mengenai
Pecinta Alam dan utamanya untuk membangun kekeluargaan antar sesama anggota
Mahapati ITS.
Rapat di HMTI ITS |
Rapat di Plaza Surabaya |
Beberapa dari kami memang pernah menjadi anggota
Pecinta Alam di SMA, tetapi sebagian besar dari kami tidak memiliki pengalaman
apapun bekaitan dengan organisasi Pecinta Alam maupun kegiatan yang berhubungan
dengan alam. Orang-orang yang memiliki pengalaman ini akhirnya ditunjuk sebagai
penanggung jawab Diklatsar Mahapati ITS yang pertama. Mereka adalah MT-00 (nomor
anggota Mahapati yang menunjukkan angkatan dan nomor urut anggota) yang terdiri
dari 5 orang yaitu Eman, Hana, Ale, Reza, dan Randy.
Kegiatan Diklatsar (Latfis + Materi Packing) |
Latfis + Belajar Membuat Bivak |
Diklatsar ini selanjutnya mencetak generasi pertama
Mahapati ITS atau MT-01 yang beranggotakan 20 orang, 10 orang dari angkatan
2011 (Fraidee, Fiqi, Didik, Rendy, Elsa, Satrio, Utom, Rifky, Zuhdi, Hendro),
10 orang dari angkatan 2012 (Nola, Theta, Itsna, Andina, Putri, Ari, Gilang,
Wildhan, Fahmy, Rian).
Pengangkatan MT-01 (Penanggungan - 1653mdpl) 20 April 2014 |
Slayer Pertama Mahapati ITS |
Besar harapan kami organasasi ini dapat berkembang dan menjadi lebih baik sehingga hingga puluhan tahun kedepan akan kami temui generasi-generasi penerus Mahapati ITS yang tak hanya mencintai organisasi dan kekeluargaan di dalamnya tapi juga mencintai alam dan Zat yang menciptakannya.
Kamis, 12 Maret 2015
Awal Langkah Kami
Singkat cerita,
dengan persiapan seadanya kami tetap berangkat memenuhi ambisi menggapai puncak
Mahameru. Kami megawali langkah pendakian dari pos Ranupani dan memutuskan
untuk bermalam di Ranukumbolo.
Latar Belakang Tanjakan Cinta
Perjalanan menuju Kalimati
Ambisi kami makin besar saat kami tiba di Kalimati
dan melihat kemegahan Mahameru. Kami memutuskan untuk menuju puncak pada malam
hari. Pengetahuan dan pengalaman yang minim membuat kami salah melakukan
pembagian dan perhitungan logistik yang akan dibawa ke puncak. Kami hanya membawa beberapa jas hujan yang diletakkan dalam satu
tas dan beberapa makanan. Jika dihitung lagi, logistik yang kami bawa tentu
tidak dapat meng-cover kebutuhan tim.
Dingin dan gelap menyelimuti jejak langkah kami
menuju Mahameru. Perlahan rintik hujan juga menemani langkah kami. Semua jas
hujan hanya dibawa oleh satu orang dan kami terpisah dalam beberapa kelompok
kecil. Alhasil, sebagian besar dari kami basah kuyup karena kehujanan. Dingin yang
menggigit mulai menusuk tulang. Karena kondisi yang sangat tidak memungkinkan
kami memutuskan untuk kembali ke basecamp Kalimati. Hanya beberapa potong baju
kering yang tersisa. Kami melewati malam itu dengan kondisi yang sangat tidak
ideal. Syukurlah tidak ada satupun dari kami yang mengalami hypothermia atau hal
lain dan tim dapat kembali dengan selamat ke rumah masing-masing.
Persiapan perjalanan pulang
Kejadian di Semeru membuat kami sadar bahwa mendaki
atau melakukan kegiatan di alam bebas itu perlu persiapan yang matang baik
fisik, mental, maupun logistik dan perlengkapan. Hal inilah yang memberikan
kami ide dan keinginan untuk membentuk kelompok yang harapannya dapat memfasilitasi mahasiswa
TI-ITS sehingga dapat melakukan hobi berpetualangnya dengan aman.
Langganan:
Postingan (Atom)