Senin, 09 Mei 2016

Daftar Nomor Telepon Basecamp Gunung

Update per tanggal 24-11-2015

GUNUNG SEMERU
CP : 0341-787055 (P.Samsul)
Resort Ranupane : 08283930822

GUNUNG SLAMET
Jalur Bambangan : 085726000335 (P.Sugeng) ;  085726666912 / 085725107774 (Mas Didin)
Jalur Guci : 085643755398 (Mas Uceng)
Jalur Kaliwadas/ Kali Gua : 085742035447 (Aji Satriani)
Jalur Prabasari : Basecamp 08562927831

GUNUNG SINDORO
CP : 081328096081 ; 08190386023
Jalur Kledung : 085869115403 (Potenk)

GUNUNG SUMBING
CP : 085868611446

GUNUNG LAWU
CP : 085741307298
Jalur Cemoro Sewu : 085729264379 (Hasan)

GUNUNG MERAPI
CP : 081329266656 (P. Syamsuri)

GUNUNG MERBABU
Jalur Tekelan : 085225552130 (Mas Thipuk Sidarta) ; 085225321749 (Mas Mazt Noer)
Jalur Chuntel : 085743432595 (Mas Klampink) ; 081325932700 (P.Tono); 085329720365 (Mas Ando)
Jalur Wekas ; 085740540437

GUNUNG UNGARAN
Jalur Bandungan : 081225711243 (Arief)

GUNUNG PRAU
Jalur Patakbanteng : 085228283428

GUNUNG ARJUNO - WELIRANG
Jalur Tretes : 085856052510 (Basecamp)
Jalur Lawang : 081330787722 (P. Rudi)

GUNUNG ARGOPURO
CP : 081336017979 (P. Suryadi), 08113651015 (P. Susiono)

GUNUNG RAUNG
KPW Gunung Raung : 0332-321305 / 081333862244

GUNUNG BUTHAK
Jalur Panderman : 081555667595 (Nunung)

GUNUNG SALAK
Jalur Kawah Ratu : 085724995370 (P. Dadang)
Jalur Cidahu : 08176689004 (Achenk)

GUNUNG GEDE - PANGRANGO
TNGGP : 0263-519415 / 0263-512776 / 081912021180 (P.Usep)

GUNUNG CIREMAI
Basecamp : 085724111966 / 0877177717913 (Bang Jaka)
Jalur Linggar Jati : 081324092194 (Kakek Petualang)
Jalur Apuy : 085864245459 (P.Ubuh)
Jalur Palutungan (Cirebon) : 082115687824 (Kang Kusna)

GUNUNG CIKURAY
Jalur Pemancar : 081220269190 (Kang Hendy)

GUNUNG PAPANDAYANG
Jalur Cisurupan : 085793371645 / 087827382417 (Omik)

GUNUNG PULOSARI
Tb Rimbun Nuansa : 087772502505

GUNUNG RINJANI
DepHut : 0370-27851
Pengelola : 0370-627764 ; 085367588494 (Mas Lihun)
OfickMtpl : 081803644654

GUNUNG KERINCI
Balai Besar TNKS : 0748-22250

GUNUNG TAMBORA
Arisman : 085216032004

Via : Atikah Fadya
Semoga Bermanfaat

Salam Lestari

CATATAN PERJALANAN GUNUNG LAWU 3265 MDPL VIA CEMORO SEWU

Gunung Lawu merupakan gunung dengan ketinggian 3265 mdpl terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu dapat didaki melalui Jalur Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang. Salah satu ciri khas dari Gunung Lawu adalah terdapat Warung Mbok Yem yang menyediakan tempat bermalam dan menjual makanan. Jika mbok Yem buka, pendaki tidak perlu membawa tenda dan logistik terlalu banyak sehingga meringankan beban pendakian. Sebelum melakukan pendakian ada baiknya mencari informasi apakah mbok Yem buka dan masih terdapat tempat untuk bermalam. Tetapi pendaki tetap disarankan membawa tenda dan logistik yang cukup untuk mengantisipasi hal-hal diluar rencana.

TRANSPORTASI :
Dari Surabaya kami memilih menggunakan bus menuju terminal Maospati di Madiun. Awalnya kami berencana akan menuju terminal Tirtonadi, Solo. Namun kernet bus menyarankan kami untuk turun di terminal Maospati di Madiun karena lebih dekat dengan basecamp cemoro sewu sehingga dapat menghemat waktu perjalanan hingga 2 jam dan juga menghemat biaya. Bus yang digunakan adalah bus tujuan Solo (Bus Mira/Sumber Agung atau Bus Eka (kelas eksekutif sekali jalan Rp 70.000). Perjalanan dari Surabaya memakan waktu kurang lebih 3 jam. Dari terminal Maospati, kami carter mobil (mobil panther atau carry, satu mobil bisa memuat hingga 9 orang) langsung menuju basecamp cemoro sewu (1.5 jam).

INFORMASI :
CP charter mobil (Maospati – Cemoro Sewu) = Pak Gimin – 085735599123
CP Hargo Dalem = 082892282180
Biaya Perjalanan :
1.       Bus Sumber Selamat (Bungurasih – Maospati) PP = Rp 48.000 / orang  (@Rp 24.000)
2.       Titip Motor di Bungurasih = Rp 3000/motor/hari
3.       Carter mobil (Maospati – Cemoro Sewu) PP = Rp 50.000 / orang (@Rp 25.000)
Mata Air : mata air hanya terdapat di pos 5 atau sering dikenal dengan nama sendang drajat

PENDAKIAN :
Sabtu, 14 Juni 2014
23.30 – Berangkat dari SPBU Arief Rahman Hakim, Keputih menuju Terminal Purabaya / Bungurasih
00.30 – Tiba di terminal Purabaya/Bungurasih

Minggu, 15 Juni 2014
01.15 –
Naik bus Sumber Selamat menuju terminal Maospati, Madiun
04.30 –
Sampai di terminal Maospati (waktu perjalanan + 3 jam). Disini kami sholat subuh dan sarapan. Terdapat beberapa warung makan yang menyediakan makanan seperti Rawon (Rp 10.000) dan pecel (Rp 4000 – 7000). Bungkus nasi untuk bekal makan siang.
05.45 –
Berangkat menuju Basecamp Cemoro Sewu dengan mobil carter
07.00 –
Tiba di basecamp Cemoro Sewu, registrasi dan pemanasan

Basecamp Cemoro Sewu

07.35 –
Pendakian menuju puncak dimulai. Vegetasi awal sepanjang perjalanan menuju pos bayangan berupa hutan cemara.
08.05 –
Tiba di pos bayangan. Istirahat selama 10 menit. Di pos bayangan terdapat sebuah pondokan yang dapat digunakan pendaki untuk beristirahat.
08.15 –
Lanjut perjalanan menuju pos 1.
08.45 –
TIba di pos 1. Pos 1 berupa pondokan dan terdapat di sebelah kanan jalur pendakian. Terdapat juga warung yang menjual gorengan yang dapat dinikmati pendaki (gorengan Rp 1000/biji). Total waktu perjalanan Basecamp – Pos 1 selama 70 menit.














09.10 –
POS 1

Kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2. Jarak yang ditempuh cukup jauh untuk mencapai pos 2.
11.20 –
Tiba di pos 2. Pos 2 berada dikiri jalur pendakian. Terdapat juga tempat lapang yang dapat digunakan untuk mendirikan tenda di sebelah kanan jalur. Disini kami makan siang nasi bungkus dan sholat. Total waktu perjalanan Pos 1 – Pos 2 selama 150 menit.

POS 2

12.45 –
Lanjut perjalanan menuju Pos 3. Jalur yang ditempuh terus menanjak hingga pos 3
14.05 –
Tiba di pos 3. Terdapat pondokan yang terletak di kiri jalur pendakian. Total wajtu perjalanan Pos 2 – Pos 3 selama 80 menit.

POS 3

14.30 –
Lanjut perjalanan menuju Pos 4. Jalanan terus menanjak. Jalur berupa jalan setapak yang tersusun dari batuan.
16.30 –
Tiba di Pos 4. Tidak terdapat bangunan apapun pada pos ini. Total waktu perjalanan Pos 3 – Pos 4 selama 120 menit

POS 4

16.40 –
Lanjut perjalanan menuju Hargo Dalem. Kami memutuskan untuk tidak istirahat di Pos 5 agar tiba di tempat Mbok Yem tidak terlalu malam.

Perjalanan Antara Pos 4 - Pos 5

17.00 –
Sampai di sendang drajat
17.30 –
Sampai di Mbok Yem. Beruntung kami masih mendapatkan tempat untuk tidur di shelter milik mbok yem. Kami kemudian makan nasi pecel + teh hangat (Rp 11.000) dilanjutkan sholat. Udara diluar cukup dingin
19.30 –
Kami memutuskan untuk tidur di dalam hangatnya sleeping bag dan beralaskan jerami. Hal ini membuat kami hangat di tengah dinginnya udara malam gunung Lawu.

Sabtu, 16 Juni 2014

04.30 –
Bangun, sholat subuh dan bersiap melihat sunrise. Kami memutuskan untu menikmati sunrise di Hargo Dalem. Sembari menikmati sunrise kami membuat mie dan beberapa minuman hangat untuk menghangatkan tubuh.
07.00 –
Setelah perut terisi, kami menuju puncak Hargo dumilah. Jalanan terus menanjak. Semua perlengkapan kami tinggal di Mbok Yem. Kami hanya membawa daypack berisi air dan beberapa camilan.

Menuju Puncak

07.20 –
Tiba di Puncak Hargo Dumilah. Waktu tempuh perjalanan 20 menit dari mbok Yem

Puncak Hargo Dumilah

08.30 –
Turun menuju mbok Yem
08.45 –
Packing ulang, sarapan (nasi pecel + teh hangat lagi Rp 11.000) dan bungkus makan siang (nasi pecel Rp 8000)
10.15 –
Start turun via Cemoro Sewu
10.45 –
Tiba di Pos 5 (Hargo Dalem – Pos 5 selama 30 menit).
11.00 –
Tiba di Pos 4  
12.20 –
Tiba di Pos 3. Disini kami istirahat, makan, dan sholat selama 15 menit.
12.35 –
Lanjut perjalanan menuju Pos 2
13.40 –
Tiba di Pos 2. Ditengah perjalanan menuju Pos 2 kami sempat diguyur hujan selama beberapa menit. Istirahat 10 menit
13.50 –
Lanjut menuju Pos 1
15.25 –
Tiba di Pos 1. Kami berjalanan sangat santai dan banyak istirahat di tengah jalan. Sehingga waktu perjalanan cukup lama.
16.30 –
Sampai di basecamp Cemoro Sewu. Istirahat 15 menit.
16.45 –
Carter mobil menuju terminal Maospati, Madiun
18.00 –
Sampai di terminal Maospati. Disini kami istirahat, bersih diri, dan sholat.
19.00 –
Naik Bus Mira menuju Surabaya
23.00 –


Sampai di terminal Purabaya/Bungurasih

Dokumentasi Perjalanan

Depan Mbok Yem

Masak-masak
Perjalanan
MT-01
Menikmati Pemandangan Hargo Dumilah

Pemandangan depan Mbok Yem





Minggu, 08 Mei 2016

Masa Awal Kepengurusan

Masa-masa awal kepengurusan Mahapati ITS tidak semulus dan semudah yang kami bayangkan. Banyak tantangan yang harus kami hadapi untuk membuat organisasi ini lebih hidup. Saat itu anggota Mahapati berjumlah 11 orang dari angkatan 2011 (Eman, Ale, Reza, Randy, Hana, Zuhdi, Hendro, Elsa, Fiqi, Rendy, Didik) dan 5 orang dari angkatan 2012 (Theta, Nola, Itsna, Andina, Putri). Kegiatan kami pada fase ini hanya berfokus pada kegiatan internal seperti latihan fisik tiap minggu dan closed trip khusus untuk anggota Mahapati ITS. Tantangan pertama yang kami hadapi adalah mengajak anggota untuk rutin datang latihan fisik. Beberapa kali latihan fisik dibatalkan karena tidak ada yang ada datang. Latihan fisik sering dihadari hanya oleh beberapa anggota saja. Kegiatan rutin ini akan banyak dihadari jika Mahapati ITS akan mengadakan closed trip yang mesyaratkan pesertanya untuk hadir latihan rutin. Sepinya minat anggota untuk mengikuti kegiatan rutin ini juga dikarenakan tidak ada peraturan yang mengikat anggotanya.

Closed Trip 1 (Gn. Arjuno - 3339 mdpl)

Closed Trip 2 (P. Sempu - Malang)

Closed Trip 3 (Rafting Songa)

Beberapa bulan Mahapati ITS berjalan dengan kondisi seperti itu, membuat kami sadar bahwa organisasi ini tidak akan bertahan jika kami tidak mau berubah dan membuat Mahapati ITS lebih baik. Mahapati ITS memerlukan peraturan-peraturan dan budaya organisasi agar dapat bertahan. Beberapa kali rapat, kami memutuskan untuk mengadakan Diklatsar (Pendidkan dan Pelatihan Dasar) pertama yang wajib diikuti oleh siapa saja yang ingin bergabung dengan Mahapati ITS. Tujuannya adalah untuk menanamkan pengetahuan dasar mengenai Pecinta Alam dan utamanya untuk membangun kekeluargaan antar sesama anggota Mahapati ITS.

Rapat di HMTI ITS
Rapat di Plaza Surabaya

Beberapa dari kami memang pernah menjadi anggota Pecinta Alam di SMA, tetapi sebagian besar dari kami tidak memiliki pengalaman apapun bekaitan dengan organisasi Pecinta Alam maupun kegiatan yang berhubungan dengan alam. Orang-orang yang memiliki pengalaman ini akhirnya ditunjuk sebagai penanggung jawab Diklatsar Mahapati ITS yang pertama. Mereka adalah MT-00 (nomor anggota Mahapati yang menunjukkan angkatan dan nomor urut anggota) yang terdiri dari 5 orang yaitu Eman, Hana, Ale, Reza, dan Randy.
Kegiatan Diklatsar (Latfis + Materi Packing)

Latfis + Belajar Membuat Bivak

Diklatsar ini selanjutnya mencetak generasi pertama Mahapati ITS atau MT-01 yang beranggotakan 20 orang, 10 orang dari angkatan 2011 (Fraidee, Fiqi, Didik, Rendy, Elsa, Satrio, Utom, Rifky, Zuhdi, Hendro), 10 orang dari angkatan 2012 (Nola, Theta, Itsna, Andina, Putri, Ari, Gilang, Wildhan, Fahmy, Rian).

Pengangkatan MT-01 (Penanggungan - 1653mdpl)
20 April 2014

Slayer Pertama Mahapati ITS
        Besar harapan kami organasasi ini dapat berkembang dan menjadi lebih baik sehingga hingga puluhan tahun kedepan akan kami temui generasi-generasi penerus Mahapati ITS yang tak hanya mencintai organisasi dan kekeluargaan di dalamnya tapi juga mencintai alam dan Zat yang menciptakannya.

Kamis, 12 Maret 2015

Awal Langkah Kami

Ide mendirikan organisasi kepecintaan alam ini berawal dari hobi kami yang menyukai kegiatan di alam bebas seperti mendaki gunung dan menjelajah hutan belantara. Langkah kami diawali dengan pendakian ke Gunung Semeru pada Juni 2013. Anggota tim pendakian saat itu terdiri dari 17 orang (eman, fiqi, alim, bejo, randy, didik, edo, ziyad, satrio, dean, reza, ananda, hendro, zuhdi, bram, gio, dan fraidee) yang semuanya merupakan mahasiswa Teknik Industri angkatan 2011. Hanya beberapa dari kami yang memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai kegiatan pendakian.

Menuju Ranupani dengan Jeep

Singkat cerita, dengan persiapan seadanya kami tetap berangkat memenuhi ambisi menggapai puncak Mahameru. Kami megawali langkah pendakian dari pos Ranupani dan memutuskan untuk bermalam di Ranukumbolo.


Latar Belakang Tanjakan Cinta

Perjalanan menuju Kalimati

Ambisi kami makin besar saat kami tiba di Kalimati dan melihat kemegahan Mahameru. Kami memutuskan untuk menuju puncak pada malam hari. Pengetahuan dan pengalaman yang minim membuat kami salah melakukan pembagian dan perhitungan logistik yang akan dibawa ke puncak.  Kami hanya membawa  beberapa jas hujan yang diletakkan dalam satu tas dan beberapa makanan. Jika dihitung lagi, logistik yang kami bawa tentu tidak dapat meng-cover kebutuhan tim.
Dingin dan gelap menyelimuti jejak langkah kami menuju Mahameru. Perlahan rintik hujan juga menemani langkah kami. Semua jas hujan hanya dibawa oleh satu orang dan kami terpisah dalam beberapa kelompok kecil. Alhasil, sebagian besar dari kami basah kuyup karena kehujanan. Dingin yang menggigit mulai menusuk tulang. Karena kondisi yang sangat tidak memungkinkan kami memutuskan untuk kembali ke basecamp Kalimati. Hanya beberapa potong baju kering yang tersisa. Kami melewati malam itu dengan kondisi yang sangat tidak ideal. Syukurlah tidak ada satupun dari kami yang mengalami hypothermia atau hal lain dan tim dapat kembali dengan selamat ke rumah masing-masing.


Persiapan perjalanan pulang


Kejadian di Semeru membuat kami sadar bahwa mendaki atau melakukan kegiatan di alam bebas itu perlu persiapan yang matang baik fisik, mental, maupun logistik dan perlengkapan. Hal inilah yang memberikan kami ide dan keinginan untuk membentuk kelompok yang harapannya dapat memfasilitasi mahasiswa TI-ITS sehingga dapat melakukan hobi berpetualangnya dengan aman.