Kamis, 12 Maret 2015

Awal Langkah Kami

Ide mendirikan organisasi kepecintaan alam ini berawal dari hobi kami yang menyukai kegiatan di alam bebas seperti mendaki gunung dan menjelajah hutan belantara. Langkah kami diawali dengan pendakian ke Gunung Semeru pada Juni 2013. Anggota tim pendakian saat itu terdiri dari 17 orang (eman, fiqi, alim, bejo, randy, didik, edo, ziyad, satrio, dean, reza, ananda, hendro, zuhdi, bram, gio, dan fraidee) yang semuanya merupakan mahasiswa Teknik Industri angkatan 2011. Hanya beberapa dari kami yang memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai kegiatan pendakian.

Menuju Ranupani dengan Jeep

Singkat cerita, dengan persiapan seadanya kami tetap berangkat memenuhi ambisi menggapai puncak Mahameru. Kami megawali langkah pendakian dari pos Ranupani dan memutuskan untuk bermalam di Ranukumbolo.


Latar Belakang Tanjakan Cinta

Perjalanan menuju Kalimati

Ambisi kami makin besar saat kami tiba di Kalimati dan melihat kemegahan Mahameru. Kami memutuskan untuk menuju puncak pada malam hari. Pengetahuan dan pengalaman yang minim membuat kami salah melakukan pembagian dan perhitungan logistik yang akan dibawa ke puncak.  Kami hanya membawa  beberapa jas hujan yang diletakkan dalam satu tas dan beberapa makanan. Jika dihitung lagi, logistik yang kami bawa tentu tidak dapat meng-cover kebutuhan tim.
Dingin dan gelap menyelimuti jejak langkah kami menuju Mahameru. Perlahan rintik hujan juga menemani langkah kami. Semua jas hujan hanya dibawa oleh satu orang dan kami terpisah dalam beberapa kelompok kecil. Alhasil, sebagian besar dari kami basah kuyup karena kehujanan. Dingin yang menggigit mulai menusuk tulang. Karena kondisi yang sangat tidak memungkinkan kami memutuskan untuk kembali ke basecamp Kalimati. Hanya beberapa potong baju kering yang tersisa. Kami melewati malam itu dengan kondisi yang sangat tidak ideal. Syukurlah tidak ada satupun dari kami yang mengalami hypothermia atau hal lain dan tim dapat kembali dengan selamat ke rumah masing-masing.


Persiapan perjalanan pulang


Kejadian di Semeru membuat kami sadar bahwa mendaki atau melakukan kegiatan di alam bebas itu perlu persiapan yang matang baik fisik, mental, maupun logistik dan perlengkapan. Hal inilah yang memberikan kami ide dan keinginan untuk membentuk kelompok yang harapannya dapat memfasilitasi mahasiswa TI-ITS sehingga dapat melakukan hobi berpetualangnya dengan aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar